Yutaka – Virus Covid-19 muncul di Wuhan China lalu menyebar ke seluruh dunia. Menjadi pandemi yang berdampak pada semua sektor kehidupan di semua negara.
Upaya pencegahan dan penanganan digalakkan, protokol kesehatan diterapkan. Kebijakan lock down di beberapa negara, warga diminta tinggal dirumah, bepergian saat penting saja dan harus memakai masker serta sering cuci tangan sebelum maupun setelah beraktivitas.
Upaya pencegahan dan penanganan covid-19 mendorong peningkatan permintaan masker, sabun cuci tangan, handsanitizer, APD dan produk kesehatan untuk meningkatkan imun tubuh. Mafhum ketika permintaan tinggi biasanya pasokan produk sedikit sehingga harga naik dan produk langka.
Virus covid-19 yang terdeteksi akhir 2019 di Wuhan kemudian awal 2020 menyebar terlebih dahulu ke negara tetangga China seperti Hongkong, taiwan. Sedang di Indonesia belum terdeteksi, tapi dampaknya mulai terasa. Bahkan sampai Cilacap, dikarenakan banyak warga Cilacap yang bekerja diluar negeri seperti Hongkong dan Taiwan.
Terbukti pada Februari 2020 ada salah satu pekerja migran asal Cilacap, menggunggah status bahwa diwilayahnya terjadi kelangkaan masker. Padahal disitu banyak pekerja migran asal Cilacap yang membutuhkan masker. Dia berharap pemerintah Daerah Cilacap atau siapa saja untuk membantu dengan mengirimkan masker.
Sebagai wujud kepedulian sekaligus rasa paseduluran sesama putra daerah Cilacap. Yutaka Indonesia tergerak untuk membantu dengan mengirimkan masker. Difasilitas oleh PBNU, bantuan masker Yutaka bisa terkirim dan diterima oleh sedulur Cilacap yang ada di Taiwan.